JAKARTA — Tahun 2013 ini Pemerintah Administrasi Kota Jakarta Timur
akan memberikan bantuan untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai
bagian dari pendayagunaan hasil pengumpulan zakat, infaq dan sodaqoh
(ZIS) tahun 2012 sebesar Rp17,7 miliar oleh BAZIS Jakarta Timur.
Rencana bantuan tersebut sudah diisyaratkan dalam Rapat Kerja BAZIS
se DKI yang dibuka Asisten Kesmas Sekda DKI Jakarta Ir H Oloan Siregar
selaku pembina BAZIS Desember yang lalu.
Kepala Kantor BAZIS Jakarta Timur, Drs Dwi Busara mengungkapkan itu
di kantornya Kamis (10/1) kemarin. “Dalam raker BAZIS se DKI
diisyaratkan tahun 2013 ini bantuan BAZIS akan diberikan untuk PAUD dan
SMA Swasta,” ujarnya. Untuk PAUD, direncanakan bantuannya dalam
bentuk sarana dan prasarana.
Menurut Dwi Busara bantuan dari Pemko atau BAZIS Jaktim untuk PAUD
sudah dirintis sejak tahun 2012 bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK
Jaktim dan UNJ. Bentuknya memberikan biaya kuliah sampai lulus S1 bagi
30 guru PAUD se Jakarta Timur di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
“Memang bantuan untuk kuliah guru guru PAUD ini perlu evaluasi,”
ujarnya. Evaluasi diperlukan agar para penerima betul orang yang
memerlukan beasiswa dan dapat menyelesaikan kuliahnya meraih S1nya
tahun 2016. Tiap orang mendapat uang kuliah Rp33,4 juta untuk 4 tahun.
Dari 30 orang guru PAUD penerima beasiswa Bazis Jaktim yang
terbanyak Kecamatan Duren Sawit 6 orang, termasuk Kelurahan Malaka Jaya
seorang. Kecamatan Cakung dan Kecamatan Makasar masing masing 5 orang,
sisanya dibagi kecamatan-kecamatan yang lain.
Ketua Paguyuban PAUD se Kelurahan Malaka Jaya, Ny Utami SPd
mengatakan, dari 70 guru PAUD se kelurahan hanya seorang yang
mendapatkan beasiswa dari BAZIS Jaktim tersebut. “Namanya Bu Silvi , dia
rajin kuliah dan mau membagikan ilmunya di pertemuan pertemuan guru
PAUD,” ujarnya.
Karena itu Utami menilai bantuan tersebut efektif dan bila perlu
diperbanyak guru PAUD penerima bantuan pendidikan tersebut. “Pendidikan
anak usia dini merupakan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Diakui Dwi Busara , tahun 2013 ini pendayagunaan hasil ZIS akan
seperti tahun lalu, yaitu 30% untuk bantuan bidang pendidikan, terutama
beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa berprestasi tetapi dari keluarga
kurang mampu. Sebab bantuan untuk pendidikan merupakan investasi ke
masyarakat dunia dan akhirat yang akan mendapatkan umpan balik.
Penerima beasiswa yang berhasil nantinya diharapkan berbalik menjadi
muzaki yang dapat menjadi penyumbang ZIS. Sedangkan yang 70% untuk
bantuan kaum duafa, anak yatim, guru ngaji, merbot, kegiatan keagamaan
, tempat ibadah, dan kegiatan social keagamaan lainnya.
Bazis Jakarta Timur tahun 2012 berhasil mengumpulkan ZIS Rp17,7
miliar atau sekitar 123,7 persen melampaui target Rp14,3 miliar.
Sedang sisa pendayagunaan ZIS tahun lalu masih Rp 300 juta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda